Klick Like Ya,...atau Send to All Friends,..OK?

Tampilkan postingan dengan label Tapak Suci. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tapak Suci. Tampilkan semua postingan

Tingkat Sabuk Tapak Suci

Tingkat Sabuk pada Perguruan TAPAK SUCI terdiri dari 15 (lima belas) tingkat, yang terbagi dalam Tiga Jenjang, yaitu: SISWA, KADER, dan PENDEKAR.

Jenjang SISWA

Warna Dasar Sabuk: Kuning Medium
Ukuran: L = 8 cm. P = 2,5 m.

Warna Dasar Tanda Tingkat: Kuning
Warna Melati: Cokelat.
Warna Putik: Kuning.

SISWA adalah sebutan untuk jenjang pendidikan dasar pada Perguruan. Masa pendidikan dan pelatihan (diklat) pada jenjang SISWA ditempuh sekurang-kurangnya selama 6 (enam) bulan per tingkat. Evaluasi akhir berupa Ujian Kenaikan Tingkat.

Ketingkatan pada jenjang pendidikan SISWA adalah sebagai berikut:

SISWA DASAR - Polos

siswadasar.gif

SISWA SATU - Melati Cokelat Satu

siswasatu.gif

SISWA DUA - Melati Cokelat Dua

siswadua.gif

SISWA TIGA - Melati Cokelat Tiga

siswatiga.gif

SISWA EMPAT - Melati Cokelat Empat

siswaempat.gif

Jenjang KADER

Warna Dasar Sabuk: Biru
Ukuran: L=8 cm. P=2,5 m.

Warna Dasar Tanda Tingkat: Biru
Warna Melati: Merah.
Warna Putik: Kuning.

KADER, adalah jenjang bagi seseorang yang telah selesai dan dinyatakan lulus menempuh pendidikan dan pembinaan pada jenjang SISWA. Pendidikan dan latihan ditempuh sekurang-kurangnya selama 1 tahun per tingkat.

KADER DASAR, K.Dsr - Polos

kaderdasar.gif

KADER MUDA, K.Ma - Melati Merah Satu

kadermuda.gif

KADER MADYA, K.Mdy - Melati Merah Dua

kadermadya.gif

KADER KEPALA, K.Ka - Melati Merah Tiga

kaderkepala.gif

KADER UTAMA, K.Ua - Melati Merah Empat

kaderutama.gif


Tingkat Pelatih: Pelatih IV, Pelatih III, Pelatih II, Pelatih I

Jenjang PENDEKAR

Warna Dasar Sabuk: Hitam
Ukuran: L=8 cm. P=3 m.

Warna Dasar Tanda Tingkat: Merah
Warna Melati: Hitam
Warna Putik: Kuning

PENDEKAR adalah jenjang tertinggi dalam tingkat sabuk di Perguruan TAPAK SUCI. Pembinaan dan Pengembangan Pendekar diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat. Setiap dua tahun sekali, evaluasi akhir dilakukan dalam bentuk Ujian Kenaikan Tingkat.

PENDEKAR MUDA, P.Ma - Melati Hitam Satu

    pendekarmuda.gif

    PENDEKAR MADYA, P.Mdy - Melati Hitam Dua

    pendekarmadya.gif

    PENDEKAR KEPALA, P.Ka - Melati Hitam Tiga

    pendekarkepala.gif

    PENDEKAR UTAMA, P.Ua - Melati Hitam Empat

    pendekarutama.gif

    PENDEKAR BESAR, P.Br - Melati Hitam Lima

pendekarbesar.gif



Pendekar Kehormatan
Warna Dasar pada Tanda Tingkat: Merah.
Warna Melati: Hijau.
Warna Putik: Kuning.
Read More...

Materi Ujian Kader Dasar

MATERI
PENDIDIKAN DAN LATIHAN
KADER DASAR TAPAK SUCI

Oleh : Muhammad Rustam Djundab
Kadep. Kependekaran & Keilmuan
P.P. TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH


PENDAHULUAN

Materi Pendidikan dan Latihan Kader Dasar TAPAK SUCI (Latihan Kader Pimpinan TAPAK SUCI) berisikan pengertian dari Kurikulum Pendidikan dan Latihan Siswa TAPAK SUCI. Adapun bentuk-bentuk Jurus Dasar, Langkah,dan Pola Langkah termasuk didalamnya adalah pengertian Medan Sasaran.
Penyajian dari Penggunaan dan Kegunaan dibatasi pada bentuk-bentuk dasar yang ada pada Kurikulum Pendidikan Siswa TAPAK SUCI untuk permainan TANGAN KOSONG dan pengembangan untuk permainan SENJATA. Sedang bentuk-bentuk Jurus Dasar akan ditampilkan dengan beberapa bentuk ARAH dan LINTASAN untuk praktek tangan kosong, untuk bersenjata ditampilkan bentuk-bentuk senjata pendek, panjang dan lentur.

PEMBINAAN DASAR ALAT PENYASAR
Untuk mendapatkan kegunaan yang optimal alat-alat penyasar perlu dilakukan pembinaan alat-alat penyasar dengan tepat. Adapun yang diberikan dalam tuntunan ini adalah pembinaan dasar yang kemudian dapat ditingkatkan pembinaannya dengan alat-alat peraga yang lebih memenuhi persyaratan.

1. BUNGA MAWAR MEKAR
Alat penyasar : Pangkal telapak tangan luar tertekuk
Fungsi : Tangkisan
Lintasan : Lurus, lingkar
Sasaran : Alat peraga
2. BUNGA MAWAR LAYU
Alat penyasar : Telapak tangan dalam
Fungsi : Tangkisan, serangan
Lintasan : Lingkar, lurus
Sasaran : Alat peraga
3. BELITAN TANGKAI MAWAR
Alat penyasar : Pangkal jari dalam dan luar-pangkalsiku
Fungsi : Tangkisan belit, serangan belit
Lintasan : Lingkar
Sasaran : Alat peraga
4. KATAK MELEMPAR TUBUH
Alat penyasar : Pangkal jari telunjuk dan tengah luar
Fungsi : Serangan, tangkisan bentur
Lintasan : Lurus, lingkar
Sasaran : Alat peraga
5. NAGA TERBANG
Alat penyasar : Sisi telapak tangan luar
Fungsi : Serangan, tangkisan bentur
Lintasan : Lingkar, lurus
Sasaran : Alat peraga
6. TANDUKAN NAGA JANTAN
Alat penyasar : Ujung keempat jari terbuka rapat
Fungsi : Serangan, tangkisan bentur
Lintasan : Lurus
Sasaran : Alat peraga
7. RAJAWALI MENGIBAS SAYAP
Alat penyasar : Pangkal telapak tangan luar/dalam sejarak 3 cm
Fungsi : Serangan, tangkisan, tangkisan bentur
Lintasan : Lingkar, lurus
Sasaran : Alat peraga
8. TANDUKAN LEMBU JANTAN
Alat penyasar : Pangkal siku luar dan tengah
Fungsi : Serangan, tangkisan
Lintasan : Lingkar
9. IKAN TERBANG MENJULANG KE ANGKASA
Alat penyasar : Pangkal telapak jari kaki dalam
Fungsi : Serangan, tangkisan bentur
Lintasan : Lurus
Sasaran : Alat peraga
10.IKAN TERBANG MENGGOYANG SIRIP
Alat penyasar : Punggung telapak kaki luar
Fungsi : Serangan
Lintasan : Lingkar
Sasaran : Alat peraga
11.HARIMAU MEMBUKA JALAN
Alat penyasar : Tumit kaki bagian dalam
Fungsi : Serangan
Lintasan : Lurus, lingkar
Sasaran : Alat peraga
12.HARIMAU MENUTUP JALAN
Alat penyasar : Tumit kaki bagian luar
Fungsi : Serangan
Lintasan : Lingkar
Sasaran : Alat peraga
13.TERKAMAN HARIMAU LAPAR
Alat penyasar : Pangkal telapak kaki dalam sejarak 3 jari
Fungsi : Serangan sapuan
Lintasan : Lingkar
Sasaran : Alat peraga
14.PAGUTAN MERPATI
Alat penyasar : Sendi kedua keempat jari bagian luar
Fungsi : Serangan, tangkisan bentur
Lintasan : Lurus, lingkar
Sasaran : Alat peraga
15.MERPATI MENGIBAS SAYAP
Alat penyasar : Pangkal telapak tangan dalam
Fungsi : Serangan, tangkisan bentur
Lintasan : Lingkar, lurus
Sasaran : Alat peraga
16.MERPATI MENGIBAS EKOR
Alat penyasar : Pangkal telapak tangan luar
Fungsi : Serangan, tangkisan
Lintasan : Lingkar
Sasaran : Alat peraga
17.SAMBARAN MERPATI
Alat penyasar : Pangkal jari telunjuk-ibu jari
Fungsi : Serangan/tangkisan genggam
Lintasan : Lurus, lingkar
Sasaran : Alat peraga
18.SAMBARAN NAGA
Alat penyasar : Ujung kelima jari tangan terbuka
Fungsi : Serangan cengkraman
Lintasan : Lurus, lingkar
Sasaran : Alat peraga
19.PAGUTAN NAGA JANTAN
Alat penyasar : Ujung kelima jari tangan rapat
Fungsi : Serangan pagutan
Lintasan : Lingkar
Sasaran : Alat peraga
20.SABETAN IKAN TERBANG
Alat penyasar : Pangkal telapak kaki luar sejarak 3 jari
Fungsi : Serangan
Lintasan : Lingkar
Sasaran : Alat peraga
21.IKAN TERBANG MENERJANG SARANG
Alat penyasar : Tempurung lutut tertekuk luar
Fungsi : Serangan
Lintasan : Lingkar
Sasaran : Alat peraga
22.KIBASAN HARIMAU
Alat penyasar : Mata kaki luar
Fungsi : Serangan, tangkisan bentur
Lintasan : Lingkar
Sasaran : Alat peraga
23.HARIMAU MENGGOYANG EKOR
Alat penyasar : Sisi telapak kaki luar
Fungsi : Serangan
Lintasan : Lingkar
Sasaran : Alat peraga
24.BENTURAN HARIMAU
Alat penyasar : Seluruh permukaan telapak kaki dalam
Fungsi : Serangan, tangkisan
Lintasan : Lurus
Sasaran : Alat peraga


MATERI KEMUHAMMADIYAHAN

LATAR BELAKANG
Berdirinya Muhammadiyah tidak lepas dari pribadi pendirinya, yaitu KH. Ahmad Dahlan. KH. Ahmad Dahlan dilahirkan di Kauman Yogyakarta yaitu pada tanggal 1285 H/1868 M. ayahnya bernama KH. Abu Bakar.
Adapun isi dari pokok-pokok pemikiran dan perspektif keagamaan KH. Ahmad Dahlan berdasarkan dengan sumber dan bahan :
1. Dalam bidang Akidah, pandangan KH. Ahmad Dahlan sejalan dengan pandangan dan pemikiran ulama salaf
2. Menurut perspektif KH. Ahmad Dahlan bahwa beragama adalah beramal artinya bahwa beragama itu berkarya dan berbuat sesuatu : melakukan tindakan sesuai dengan isi pedoman Al-Qur’an dan Sunnah
3. Dasar pokok hukum Islam menurut KH. Ahmad Dahlan adalah Al-qur’an dan Sunnah
4. Dalam pandangan KH. Ahmad Dahlan terdapat 5 jalan untuk memahami Al-qur’an, yaitu memahami maksudnya (tafsir), selalu bertanya pada siri sendiri, apakah larangan agama yang telah diketahui telah ditinggalkan dan apakah perintah agama yang telah dipelajari sudah dikerjakan atau belum, tidak mencari ayat lain sebelum isi ayat sebelumnya dikerjakan
5. KH. Ahmad Dahlan menyatakan bahwa tindakan nyata adalah wujud kongkrit dari hasil terjemahan Al-qur’an dan organisasi adalah wadah dari tindakan nyata tersebut
6. Sesuai dengan dasar pemikiran bahwa seseorang itu perlu suka dan bergembira, maka orang tersebut harus yakin bahwa mati adalah bahaya, akan tetapi lupa kematian merupakan bahaya yang jauh lebih besar dari kematian itu sendiri. Disamping itu kyaimenyatakan selanjutnya bahwa harus ditanamkan dalam hati seseorang ghirah dan gerah hati untuk maju dengan landasan moral dan ikhlas dalam beramal
7. Kunci persoalan kehidupan adalah peningkatan kualitas hidup dan kemajuan yang sedang berkembang dalam tata kehidupan masyarakat
8. Pembinaan generasi muda (kader) dilakukan kyai dengan jalan interaksi langsung. Untuk melaksanakan teori tersebut kyai mendirikan kepanduan yang selanjutnya diberi nama Hisbul Wathan (HW)
9. Strategi menghadapi perubahan sosial akibat modernisasi adalah merujuk kembali pada Al-qur’an, menghilangkan sikap fatalisme dan sikap taqlid. Strategi tersebut dilaksanakan dengan menghidupkan jiwa dan semangat ijtihad melalui peningkatan kemampuan berfikir logis-rasional dan mengkaji realitas sosial.

A. LATAR BELAKANG BERDIRINYA MUHAMMADIYAH
  1. Tidak tegaknya aqidah islamiyah umat. Hal ini disebabkan tidak pasnya pemahaman agama mereka sehingga pengalamannya bercampur aduk dengan aqidah / keyakinan non islam, Hinduisme, Budhisme, Animisme dan dinamisme.
  2. Timbulnya kebekuan dan kejenuan berfikir, sikap taqlid buta, dan sikap fatalistis (menyerah kepada takdir). Ini semua mengakibatkan kemiskinan dan kebodohan.
  3. Keterbelakangan umat Islam dalam ilmu pengetahuan, sains modern dan teknologi yang disebabkan oleh fahamagama yang sempit, misalnya mengharamkan apa saja yang datang dari BARAT (orang kafir).
  4. Tidak berkembangnya dakwah Islamiyah. Islam hanya diajarkan dalam masjid dan pondok pesantren dengan metode sorogan.
  5. Citra umat Islam tidak mencerminkan Islam yang ya’lu walaa yu’la alaih (tinggi dan tiada yang membandingi ketinggiannya).
  6. Polotik KRISTENISASI dari pemerintah penjajah kerja sama dengan missi dan zending.
  7. Pengaruh gerakan-gerakan dalam Islam di luar negeri : Mesir, Arab Saudi, dan lain-lain.
Menghadapi permasalahan umat Islam Indonesia tersebut KH. Ahmad Dahlan mengambil langkah yang strategis. Langkah tersebut yaitu menerjemahkan surat Ali Imron ayat 104 yang artinya : “Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung (jaya, bahagia dan menang)”.
Ayat ini dipahami oleh beliau sebagai perintah mendirikan organisasi yang mampu memecahkan persoalan-persoalan umat. Maka didirikanlah “MUHAMMADIYAH”.
Pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H, atau 18 November 1912 M.

B. TUJUAN DIDIRIKAN MUHAMMADIYAH
Sebagaimana organisasi massa lainnya, Muhammadiyah didirikan membawa misi dan tujuan tertentu. Bila dicermati sejak berdirinya hingga sekarang ini, ternyata tujuan persyarikatan Muhammadiyah selalu mengalami perubahan. Pada masa awal berdirinya, yaitu pada tahun 1912, misalnya rumusan tujuan Muhammadiyah berbeda dengan rumusan tujuan Muhammadiyah pada tahun 1986. pada tahun 1912 Muhammadiyah berada pada masa kolonial Belanda, sedangkan pada tahun 1986 Muhammadiyah berada pada masa kemerdekaan.
Adapun tujuan organisasi Muhammadiyah yang dirumuskan dalam Statuten pertama kali tersebut adalah:
  1. Meenyebarkan pengajaran agama Nabi Muhammad Saw.
  2. Memajukan hal agama kepada anggota-anggotanya
Tujuan Muhammadiyah sesuai dengan besluit Gubernur Jendral tanggal 2 September 1921 no. 36 berubah menjadi :
  1. Memajukan dan menggembirakan pengajaran agama islam di Hindia Nedherland
  2. Memajukan dan menggembirakan cara kehidupan sepanjang kemauan agama Islam kepada lid-lidnya (segala sekutunya)
Tujuan Muhammadiyah sesuai dengan anggaran dasar Muhammadiyah pasal 3 pada tahun 1950 Adalah :
Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam hingga terwujud masyarakat islam yang sebenar-benarnya”.
Konsep dasar yang tercantum dalam pasal 2 anggaran Dasar Muhammadiyah pada Muktamar ke-41 di Solo dituangkan pada pasal 1 ayat 1 dibawah judul: Nama, Identitas dan kedudukan, berbunyi : “Persyarikatan ini bernama Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar, berakidah Islam dan bersumber pada Al-qur’an dan Sunnah”. Azas dalam anggaran dasar Muhammadiyah hasil keputusan muktamar ke-41 di Solo terdapat dalam pasal 2 Anggaran Dasar Muhammadiyah yaitu Pancasila.
Maksud dan tujuan Muhammadiyah pasal 3 Anggaran Dasar dan operasionalisasi pada pasal 4 tentang Usaha. Adapun maksud dan tujuan Muhammadiyah dari hasil keputusan Muktamar ke-41 di Solo adalah : “Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat utama, adil dan makmur yang diridhai Allah SWT”.

C. IDENTITAS PERJUANGAN MUHAMMADIYAH
Dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah Pasal 1 ayat 1 tentang : Nama dan identitas, tersebut bahwa : “Persyarikatan ini bernama Muhammadiyah dengan identitas sebagai gerakan Islam dan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar, berakidah Islam dan bersumber pada Al-qur’an dan Sunnah”. Muhammadiyah memiliki watak, perilaku dan pemikiran yang memungkinkan menyandang 3 identitas yaitu :
1. Sebagai gerakan Islam
2. Sebagai gerakan Dakwah
3. Sebagai gerakan Tajdid
Dari 3 identitas tersebut diatas Muhammadiyah mendasarkan diri pada 5 prinsip dasar gerak persyarikatan, yaitu :
  1. Prinsip Tauhid
  2. Prinsip Ibadah
  3. Prinsip Jama’ah atau kemasyarakatan
  4. Prinsip gerak dan kemandirian dakwah
  5. Prinsip Gerak dan Tajdid

D. DASAR AMAL USAHA MUHAMMADIYAH
· Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah dan taat kepada Allah SWT
· Hidup manusia bermasyarakat
· Mematuhi ajaran agama Islam dengan berkeyakinan bahwa ajaran Islam itu satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia dan akhirat
· Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ihsan kepada kemanusiaan
· Ittiba’ kepada langkah dan perjuangan nabi Muhammad saw
· Melancarkan amal usah dan perjuangan dengan ketertiban organisasi.
Read More...

Sejarah Perguruan Tapak Suci

Sejarah Tapak Suci

Di Banjarnegara, Jawa Tengah, Kiyai Haji (K.H.) Syuhada pada tahun 1872 memiliki seorang putera yang diberi nama Ibrahim. Sejak kecil ia menerima ilmu pencak dari ayahnya. Ibrahim tumbuh menjadi Pendekar yang menguasai pencak ragawi dan batin / inti tetapi sekaligus Ulama yang menguasai banyak ilmu, kemudian berganti nama menjadi K.H. Busyro Syuhada.
Pada awalnya K.H.Busyro Syuhada mempunyai 3 murid, yaitu :
  • Achyat ( adik misan ), yang kemudian dikenal dengan K.H. Burhan

  • M.Yasin ( adik kandung ), yang dikenal dengan K.H. Abu Amar Syuhada

  • Soedirman, yang dikemudian hari mencapai pangkat Jenderal dan pendiri Tentara

Nasional Indonesia, bahkan bergelar Panglima Besar Soedirman.
Pada tahun 1921 di Yogyakarta, bertemulah K.H. Busyro Syuhada dengan kakak beradik Ahmad Dimyati dan Muhammad Wahib. Dalam kesempatan itu mereka adu ilmu pencak antara M. Wahib dan M. Burhan. Kemudian A. Dirnyati dan M. Wahib dengan pengakuan yang tulus mengangkat K.H. Busyro Syuhada sebagai guru dan mewarisi ilmu pencak dari K.H. Busyro Syuhada yang kemudian menetap di Kauman. Menelusuri jejak gurunya, Ahmad Dimyati mengembara ke barat sedang M. Wahib mengembara ketimur sampai ke Madura untuk menjalani adu kaweruh ( uji ilmu ). Pewaris ilmu banjaran, mewarisi juga sifat-sifat gurunya M. Wahib sebagaimana K.H. Busyro Syuhada, bersifat keras, tidak kenal kompromi, suka adu kaweruh. Untuk itu sangat menonjol nama M. Wahib dari pada A. Dimyati. Sedang A. Dimyati yang banyak dikatakan ilmunya lebih tangguh dari pada adiknya M. Wahib tetapi karena pendiam dan tertutup maka tidak banyak kejadian-kejadian yang dialami. Sebagaimana M. Burhan yang mempunyai sifat dan pembawaan sama dengan A. Dimyati.
K. H. Busyro Syuhada pernah menjadi guru pencak untuk kalangan bangsawan dan keluarga Kraton Yogyakarta. Salah satu diantara muridnya adalah R.M. Harimurti, seorang pangeran kraton, yang dikemudian hari beberapa muridnya mendirikan perguruan–perguruan pencak silat yang beraliran Harimurti.

Kauman, Seranoman dan Kasegu

Pendekar Besar KH Busyro Syuhada memberi wewenang kepada pendekar binaannya, A. Dimyati dan M. Wahib untuk membuka perguruan dan menerima murid. Perguruan baru yang didirikan pada tahun 1925 itu diberi nama Perguruan "Kauman", yang beraliranBanjaran.
Perguruan Kauman mempunyai peraturan bahwa murid yang telah selesai menjalani pendidkan dan mampu mengembangkan ilmu pencak silat diberikan kuasa untuk menerima murid.
M. Syamsuddin yang menjadi murid kepercayaan Pendekar Besar M..Wahib diangkat sebagai pemban tu utama; dan dizinkan menerima murid. Kemudian mendirikan perguruan ”Seranoman". Perguruan Kauman menetapkan menerima siswa baru, setelah siswa tadi lulus menjadi murid di Seranoman. Perguruan Seranoman melahirkan pendekar muda Moh. Zahid, yang juga lulus menjalani pendidikan di perguruan Kauman. Moh. Zahid yang menjadi murid angkatan ketiga (3) bahkan berhasil pula mengembangkan pencak silat yang berintikan kecepatan; kegesitan, dan ketajaman gerak. Tetapi murid ketiga ini pada tahun 1948, wafat pada usia yang masih sangat muda. Tidak sempat mendirikan perguruan baru tetapi berhasil melahirkan murid, Moh. Barie lrsjad.
Pendekar Besar KH Busyro Syuhada berpulang ke Rahmatullah pada bulan Ramadhan 1942. Pendekar Besar KH Busyro Syuhada bahkan tidak sempat menyaksikan datangnya perwira Jepang, Makino, pada tahun 1943 yang mengadu ilmu beladirinya dengan pencak silat andalannya. Makino mengakui kekurangannya dan menyatakan menjadi murid Perguruan Kauman sekaligus menyatakan masuk Islam kemudian berganti nama menjadi Omar Makino. Pada tahun 1948 Pendekar Besar KH Burhan gugur bersama dengan 20 mur idnya dalam pertempuran dengan tentara Belanda di barat kota Yogyakarta. Kehilangan besar pesilatnya menjadikan perguruan Kauman untuk beberapa sa’at berhenti kegiatannya dan tidak menampakkan akan muncul lagi Pendekar. Moh. Barie lrsjad sebagai murid angkatan keenam (6) yang dinyatakan lulus dari tempaan ujian Pendekar M. Zahid, M. Syamsuddin, M. Wahib dan A. Dimyati kemudian dalam perkembangan berikutnya mendirikan perguruan "Kasegu"
Kalau perguruan-perguruan sebelumnya diberi nama sesuai dengan tempatnya. Perguruan Kas egu diberikan nama sesuai dengan senjata yang diciptakan oleh Pendekar Moh. Barie Irsjad.

Lahirnya Tapak Suci

Mo h. Barie lrsjad akhirnya mengeluarkan gagasan agar semua aliran Banjaran yang sudah berkembang dan terpecah-pecah dalam berbagai perguruan, disatukan kembali ke wadah tunggal.
Pendekar Besar M. Wahib merestui berdirinya satu Perguruan yang menyatukan seluruh perguruan di Kauman. Restu diberikan dengan pengertian Perguruan nanti adalah kelanjutan dari Perguruan Kauman yang didirikan pada tahun 1925 yang berkedudukan di Kauman.
Pendekar M. Wahib mengutus 3 orang muridnya. dan M. Syamsuddin mengirim 2 orang muridnya untuk bergabung. Maka Pendekar M. Barie Irsjad bersama sembilan anak murid menyiapkan segala sesuatunya untuk mendirikan Perguruan.

Das ar-dasar perguruan Kauman yang dirancang oleh Moh. Barie lrsjad, Moh. Rustam Djundab dan Moh. Djakfal Kusuma menentukan nama Tapak Suci. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dikonsep oleh Moh Rustam Djundab. Do’a dan lkrar disusun oleh H. Djarnawi Hadikusuma. Lambang Perguruan diciptakan oleh Moh. Fahmie Ishom, lambang Anggota dici ptakan oleh Suharto Suja', lambang Regu Inti "Kosegu" diciptakan Adjib Hamzah. Sedang bentuk dan warna pakaian dibuat o!eh Moh. Zundar Wiesman dan Anis Susanto.
Ma ka pada tanggal 31 Juli 1963 lahirlah Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci





sumber : http://www.tapak-suci.de

Sejarah Muhammadiyah
Sejarah Singkat Muhammadiyah
Sejarah Berdirinya Muhammadiyah
Read More...

Update Status

  • Para Pendekar yang menghadiri Milad Tapak Suci Pimda 78 Lampung Tengah di Bandar Jaya
  • Milad TS ke 48 Pimda 78 Lampung Tengah
  • Para Siswa dari Wilayah Timur Lamp-Teng yang mengikuti Milad TS ke 48 Pimda 78 Lampung Tengah
  • Foto Bapak Undi Hartaya, PKa Waktu Acara Milad TS ke 48 Pimda 78 Lampung TengahFoto Bapak Undi Hartaya, PKa Waktu Acara Milad TS ke 48 Pimda 78 Lampung Tengah
  • Catatan Gambar
  • Mohon Maaf Bila Gambar yg lain blm sempet tampil
  • Catatan Gambar
  • Gambar akan segera kami tambah setiap ada Event-Event Tapak Suci
  • Inilah para pendiri Tapak Suci di Rumbia
  • Tunggu Gambar Tapak Suci Berikutnya
  • Tunggu Gambar Tapak Suci Berikutnya
  • Tunggu Gambar Tapak Suci Berikutnya
  • Tunggu Gambar Tapak Suci Berikutnya
  • Tunggu Gambar Tapak Suci Berikutnya
  • Tunggu Gambar Tapak Suci Berikutnya
  • Tunggu Gambar Tapak Suci Berikutnya
  • Tunggu Gambar Tapak Suci Berikutnya

Video Gallery